Kategori: Pendidikan

  • Jenis Transformator Step Up dan Step Down

    Jenis Transformator Step Up dan Step Down

    Perlu Anda catat bahwa dalam mengetahui jenis transformator step up dan step down membutuhkan dasar perbandingan yang kuat dan akurat. Pasalnya masih banyak yang bingung akan keduanya karena belum memiliki pegangan yang kuat akan wawasan tersebut. Maka dari itu untuk membantu Anda mengetahuinya berikut ini sudah ada kejelasan yang spesifik, yang akan menambah bekal ilmu akan alat penghantar ini.

    Detail Dasar untuk Membandingkan Jenis Transformator Step Up dan Step Down

    Jenis transformator step up dan step down mengusung fungsi yang sangat penting pada sistem distribusi kelistrikan karena menjadi sebuah jembatan dari pembangkitnya hinga ke konsumen. Jarak yang dibutuhkan dalam proses mengalirkan ini memanglah cukup panjang sehingga mengharukan transmisi energi yang ada pada tegangan tinggi. 

    Baca juga: Prinsip Kerja Transformator Step Up

    Trafo Step Up

    Seperti yang sudah dijelaskan pada sebelumnya bahwa trafo step up dapat diargumentasikan sebagai alat penaik tegangan. Hanya saja untuk prosedur tegangannya memiliki perbedaan diantara output dan inputnya. Jika diukur bagian primer akan jauh lebih rendah dibandingkan sekunder. 

    Oleh karenanya arus yang dihasilkannya pun akan mengalami perbandingan karena lebih besar primer. Sementara itu hal tersebut juga berlaku bagi jumlah lilitan yang ada di kumparannya karena yang input lebih sedikit daripada output. Mungkin sampai sini Anda masih penasaran dengan besar tegangan outputnya.
    Baca juga: Pengertian Transformator

    Pada hasil akhir pengukuran yang dilakukan menunjukkan besaran ini mencapai 220V, 11 kV atau berada di atasnya. Tak sampai ini saja detail perbandingan dasar ini juga membahas tentang ukuran konduktor dari kawat input yang mempunyai jumlah lebih tinggi dibandingkan output. Lantas penggunaannya untuk apa saja?. jawabannya yakni di transmisi energi listrik, inverter, dan mesin X-ray.

    Trafo Step Down

    Sedangkan bagi Trafo Step Down yang mempunyai pengertian sebagai alat dari penurun tegangan juga mempunyai besaran input lebih tinggi jika dibandingkan outputnya. Itu menandakan perbandingan ini bersifat terbail dari jenis yang pertama tadi.

    Untuk arus primernya sendiri berukuran lebih kecil daripada bagian sekunder, dengan jumlah lilitan kumparan lebih banyak jika dibandingkan sekundernya. Lalu di bagian perhitungan dari besaran tegangan ouput pada transformator step down menunjukkan angka 5V sampai 110 V.

    Dimana ukuran konduktornya ini mempunyai perbandingan yang lebih mengarah pada bagian sekunder karena lebih besar dan untuk primernya sendiri tentunya masih ada di bawahnya. Jika Anda ingin mengaplikasikannya maka alangkah baiknya jika di perangkat elektronik seperti adaptop, TV, radio, dan masih banyak lagi lainnya.

    Hal ini pastinya mempunyai alasan yang spesifik karena transmisi tegangan listriknya yang dibagi menjadi beberapa level seperti tinggi, menengah, dan rendah membuat fungsinya akan lebih optimal dengan benda-benda tersebut. Apalagi di beberapa bagian alat yang disebutkan tadi memang butuh trafo ini karena dapat menurunkan tegangan listrik supaya menjadi lebih standar lagi. Dengan begitu keduanya tidaklah mengalami akibat yang merugikan seperti terbakar, rusak, ataupun hal lainnya.
    Demikianlah ulasan yang Anda butuhkan tentang perbandingan mendasar pada jenis transformator step up dan step down yang bisa menjadi acuan dalam memperkirakan kegunaannya masing-masing. Setiap peralatan yang akan Anda pakai ini sudah dibekali kecanggihan yang akan memudahkan semua pengguna. Dengan begitu secara tidak langsung fungsi inilah yang akan menjadi pelengkap, supaya setiap benda yang mengandung listrik dapat dimanfaatkan dengan layak oleh seluruh masyarakat terutama di bangunan-bangunan besar.

    Jenis Transformator Step Up dan Step Down – Limakilo
  • Jenis Ragum dan Fungsinya

    Ragum atau penjepit dalam sebuah alat bantu yang banyak dipasang pada mesin yang berfungsi dalam menjepit bagian benda kerja untuk dilakukan pengikiran, pemotongan, dan lain sebagainya. Tentu saja dengan adanya bagian tersebut, hasil yang akan didapat selama prosesnya akan menjadi lebih rapi seperti yang diinginkan. Selain itu, di berbagai dunia industri terdapat jenis ragum dan fungsinya yang sangat berbeda. 

    Jenis Ragum dan Fungsinya yang Banyak Orang Gunakan untuk Berbagai Keperluan

    Di dalam sebuah pekerjaan tertentu, pastinya membutuhkan beberapa alat yang berbeda. Begitu juga dengan pemotongan, ragum yang hendak digunakan juga berbeda tergantung dengan jenis potongan seperti apa yang diinginkan oleh operator mesin. Selain jenis potongannya, terdapat beberapa faktor lain yang menentukan dalam penggunaan jenis ragum berbeda. Saat ini, terdapat beberapa jenis ragum yang umumnya selalu digunakan pada beberapa industri. Berikut jenis ragum dan fungsinya yang bisa Anda dapati.

    1. Ragum Biasa

    Salah satu jenis ragum yang dapat mempermudah pekerjaan seorang operator dalam memotong benda kerja adalah Ragum Biasa. Jenis ini tergolong paling sederhana baik itu desainnya serta cara menggunakannya. 

    Akan tetapi, untuk cara pemasangannya harus diperhatikan dengan baik. Dengan cara mengikat pada bagian mesin, Anda juga harus memperhatikan beberapa bagian lainnya  agar terpasang secara tepat dan lurus. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi atau menghindari hasil pemotongan yang kurang baik sesuai dengan yang diinginkan. 

    2. Ragum Putar

    Ragum putar merupakan salah satu jenis ragum yang juga banyak orang gunakan di berbagai macam industri. Ragum ini memiliki ciri yaitu rahang penjepit bisa diputar sesuai yang dibutuhkan. 

    Perbedaan dari ragum biasa dengan jenis ini adalah pada bagian alasnya. Alas pada ragum putar bisa diputar secara horizontal 306o sesuai dengan kebutuhan. Sehingga ragum jenis ini banyak orang butuhkan apabila ingin memotong di berbagai sudut. 

    3. Ragum Universal

    Apabila Ragum Putar memiliki alas yang bisa diputar sebesar 360o, ragum universal juga memiliki kemampuan tersebut. Akan tetapi, yang membedakan adalah jenis ini bisa diputar juga secara vertikal. 

    Selain itu, ragum universal juga memiliki dua jenis lainnya yang bisa Anda fungsikan sesuai dengan kebutuhannya, diantaranya yakni ragum universal 2 aksis dan ragum universal 3 aksis. Pastinya kedua jenis ragum universal ini memiliki kelebihannya masing-masing. 

    Untuk Ragum Universal 2 aksis adalah sebuah ragum yang memiliki dua sumbu, vertikal dan horizontal. Untuk alasnya sendiri bisa diputar dengan besar sudut hingga 360o, akan tetapi ketinggian sudut vertikal yang bisa dilakukan oleh alat ini hingga sebesar 90o. 

    Sedangkan untuk Ragum Universal 3 aksis adalah ragum yang banyak orang gunakan untuk memotong objek kerja secara horizontal dan vertikal. Meskipun bisa diputar 360o pada bagian alasnya, namun yang membedakan dari 2 aksis adalah sudut vertikal yang bisa dihasilkan 90o, baik itu secara membujur atau melintang. Sehingga ragum universal ini lebih banyak digunakan daripada jenis lainnya sebab fungsinya yang sangat flexible. 

    Itulah beberapa jenis ragum dan fungsinya yang sangat berbeda. Tentunya dengan berbeda fungsi tersebut, berbeda juga penggunaan atau cara menggunakannya. Meskipun berbeda jenis dan fungsi, namun sistem kerja ragum tersebut umumnya sama dan tidak jauh dengan yang lainnya. Semoga artikel ini dapat menjadi sebuah referensi yang sedang Anda cari mengenai jenis ragum yang telah banyak orang gunakan di berbagai macam industri.

  • Cara Kerja Mikroskop Secara Singkat untuk Mengamati Objek Penelitian

    Cara Kerja Mikroskop

    Salah satu alat yang sangat penting dalam sebuah penelitian mikrobiologi adalah mikroskop. Alat ini berfungsi sebagai alat yang membantu para peneliti dalam mengamati sebuah objek dengan ukuran yang sangat kecil. Untuk cara kerja mikroskop sendiri bergantung pada intensitas cahaya di ruangan tersebut serta pengaturan lensanya. Agar lebih jelasnya simak ulasan di bawah ini.

    Cara Kerja Mikroskop Cahaya yang Umum Orang Lakukan

    Mikroskop merupakan sebuah alat penelitian yang menggunakan banyak sekali lensa untuk mengamati objek yang sangat kecil. Bahkan sudah banyak beberapa penelitian yang menggunakan alat ini dengan berbagai jenis yang berbeda. Walaupun jenis-jenis alat ini sangat berbeda, namun sistem atau cara kerja mikroskop pada umumnya sama saja.

    Untuk memperoleh hasil yang sangat baik, pastinya jumlah cahaya pada ruangan yang hendak ditempati haruslah memiliki intensitas yang cukup. Sebab, apabila cahaya pada ruangan tersebut kurang, besar kemungkinan objek tersebut tidak bisa dilihat dengan jelas. Selain itu, lensa yang terdapat pada mikroskop itu sendiri sangatlah banyak dan memiliki ukuran yang berbeda. 

    Apabila sudah memahami kedua faktor tersebut, selanjutnya Anda harus mengetahui sistem kerjanya berdasarkan proses penggunaannya. Berikut langkah-langkah yang harus Anda lakukan saat hendak mengamati sebuah objek dengan mikroskop.

    Mempersiapkan sampel dan mikroskop

    Sebelum melakukan proses pengamatan, Anda harus mempersiapkan sampel terlebih dahulu yang sudah diletakkan pada kaca objek (preparat). Pastikan kaca tersebut bebas debu dan bersih agar bisa melihat objek dengan jelas.

    Selain itu, Anda juga harus membersihkan cermin mikroskop agar memperoleh pencahayaan yang cukup serta lensanya menggunakan kain kasa bersih atau tisu basah. Persiapkan juga beberapa lensa okuler apabila harus menggunakan dalam berbagai ukuran. 

    Proses pengamatan

    1. Posisikan mikroskop di meja atau ruangan yang memiliki jumlah cahaya yang cukup.
    2. Kemudian, letakkan juga kaca preparat pada meja mikroskop dan jepit hingga posisinya stabil.
    3. Selain itu, atur juga posisi dan tingkat kemiringan dari mikroskop agar lebih stabil saat proses pengamatan terjadi. Sebab, bagian peletakan ini merupakan salah satu hal yang mempengaruhi hasil dari pengamatan.
    4. Apabila Anda telah meletakkan alat tersebut di tempat yang memiliki cahaya yang cukup namun masih gelap, coba atur posisi dari kaca tersebut hingga memperoleh cahaya yang diinginkan.
    5. Mulailah dengan ukuran lensa okuler paling rendah dan putar hingga ukuran yang terbesar untuk memperoleh objek yang cukup jelas.
    6. Agar memperoleh penglihatan yang bagus, gunakan revolver untuk memperoleh besar kecilnya pengamatan objek. Selain itu, gunakan mikrometer dan makrometer untuk memperoleh fokus yang tepat.
    7. Apabila cahaya yang masuk terlalu besar, putar diafragma dan kondensor mikroskop hingga objek bisa dilihat dengan jelas.

    Setelah proses pengamatan

    Setelah melakukan pengamatan, jangan langsung disimpan begitu saja, apalagi dibiarkan di tempat tersebut. Setelah menggunakan mikroskop tersebut, lepas terlebih dahulu kaca preparatnya. Kemudian simpan mikroskop pada tempat yang terhindar dari debu, seperti lemari atau kotak penyimpanan lainnya. Sangat disarankan untuk menutup juga dengan kain penutup agar lensa dan cermin tidak mudah kotor.

    Itulah sistem atau cara kerja mikroskop cahaya yang banyak orang gunakan dalam berbagai macam penelitian. Tentunya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengamatan di atas, pastinya hasil bisa dilihat dengan jelas. Pastikan terlebih dahulu Anda memahami bagian-bagian mikroskop tersebut agar lancar menggunakannya.

    Cara Kerja Mikroskop – Lima kilo
  • Mengenal Cara Kerja Mikrometer Sekrup

    Cara Kerja Mikrometer Sekrup

    Mikrometer sekrup merupakan alat yang sering digunakan untuk mengukur suatu benda guna mendapatkan hasil yang lebih presisi (pengertian mikrometer). Alat ini memiliki tingkat ukur hingga mencapai 0,01 mm dan bisa mengukur ketebalan, panjang, kedalaman, hingga ketinggian suatu benda. Berikut merupakan cara kerja mikrometer sekrup yang sebaiknya Anda ketahui.

    Sejarah Mikrometer Sekrup

    Alat ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan pada abad ke-17, ilmuwan tersebut bernama William Gasciogne. William membutuhkan alat perhitungan yang lebih presisi dibandingkan dengan jangka sorong. Kemudian ia membuat dan mengembangkan mikrometer serup seperti yang bisa Anda lihat sekarang.

    Saat itu, penggunaan alat ukur tidak untuk mengukur alat yang berukuran kecil yaitu fungsi mikrometer sekrup. Melainkan untuk mengukur sudut bintang dan benda langit yang berada di luar angkasa. Tentunya pengukuran tersebut juga dibantu menggunakan teleskop, sehingga hasilnya menjadi lebih akurat. 

    Baca juga: Jenis Transformator Step Down

    Komponen dalam Mikrometer Sekrup

    Ketika hendak mengetahui bagaimana cara kerja dari alat ukur ini, sebaiknya Anda mengetahui komponen apa saja yang terdapat di dalamnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

    • Anvil

    Merupakan bagian poros yang tidak bisa digerakkan pada bagian mikrometer sekrup. Hal tersebut dimaksudkan agar benda yang hendak diukur tidak bergeser selama proses pengukuran dilakukan.

    • Spindel

    Lebih dikenal sebagai poros geser, yang merupakan poros yang berbentuk silinder. Gunanya untuk menggerakkan thimble, sehingga mikrometer dapat digunakan sesuai fungsinya.

    • Pengunci

    Bagian dari alat ukur ini yang dimaksudkan untuk mengunci pergerakan dari poros geser. Sehingga alat ukur tidak bergeser ketika sudah mendapatkan angka ukur yang tepat

    • Sleeve

    Bagian mikrometer yang mempunyai bentuk seperti lingkaran, dimana ia menunjukkan skala pengukuran. Seperti yang diketahui, dalam mikrometer sekrup terdapat skala ganda, yakni skala utama dan skala nonius.

    • Thimble

    Merupakan bagian yang dapat digerakkan untuk mendapatkan angka skala nonius yang tepat. Ia dapat Anda gerakkan menggunakan tangan, agar mendapat angka ukur yang tepat. 

    Baca juga: Daerah Penghasil Ikan Terbesar

    Cara Kerja

    Selanjutnya Anda bisa mengetahui bagaimana cara kerja mikrometer sekrup tersebut. Alat ini akan menjepit benda yang hendak diukur, kemudian dikencangkan menggunakan pengunci. Setelah pengunci terpasang, maka Anda bisa mengukurnya menggunakan perhitungan rumus mikrometer sekrup.

    Berikut merupakan teknis pengukuran dan cara kerja barang menggunakan alat ukur ini, yakni:

    • Letakkan objek yang hendak diukur pada poros tetap.
    • Lanjukan dengan menggeser thimble, putar hingga objek benar-benar terjepit oleh bagian poros tetap serta poros geser. Usahakan agar keduanya menjepit dengan keras dan objek tidak bergeser.
    • Putar bagian lengan untuk mengetahui perhitungan yang presisi. Benda yang diukur harus tetap diam, geer secara perlahan poros geser untuk melihat skala nonius dan utamanya.
    • Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius, kemudian tambahkan angka yang sudah di dapatkan sehingga Anda mendapatkan hasil ukuran yang presisi.

    Skala nonius bisa Anda baca melalui thimble, sedangkan skala utama pada bagian sleeve alat ukur. Jangan sampai Anda terbalik ketika membacanya, sebab ia bisa membuat proses perhitungan menjadi salah. 

    Demikianlah informasi singkat mengenai cara kerja mikrometer sekrup yang sebaiknya Anda ketahui. Sehingga untuk Anda yang hendak menggunakannya dalam waktu dekat dapat mengetahui teknis penggunaannya dengan singkat. Saat ini telah berkembang mikrometer sekrup dengan jenis digital, sehingga Anda bisa mendapatkan hasil pengukuran dengan lebih mudah dan presisi.

    Cara Kerja Mikrometer Sekrup – Lima kilo
  • 5 Ciri Ciri Bunga Padma Raksasa

    Ciri Ciri Bunga Padma Raksasa

    Tanaman padma raksasa atau yang lebih dikenal dengan nama Raflesia Arnoldi pasti sudah tak asing di telinga Anda. Bunga ini memiliki karakteristik yang khas yang tidak di miliki oleh tanaman lain. Bisa di lihat dari segi ukuran saja maka terlihat sangat tidak biasa. Tanaman ini juga tergolong tumbuhan endemik Indonesia asli sebab sudah tumbuh di beberapa tempat seperti Bengkulu, Aceh, Borneo dan lain-lain. Untuk lebih lengkapnya berikut adalah ciri-ciri tanaman padma raksasa:

    1. Berukuran besar

    Ciri khas dari tanaman endemik ini ialah ukurannya yang tidak bisa. Sebab ukuran bunga dapat mencapai diameter mencakup 1 meter. Ukuran yang demikian tentu berpengaruh terhadap berat tanaman yang mana mampu mencapai 10 kilogram. 

    Baca juga: Ciri Ciri Bunga yang Penyerbukannya Dibantu oleh Angin

    2. Memiliki aroma busuk

    Selain memiliki ukuran dan berat tak wajar, ada satu keunikan lain dari tanaman ini yakni menghasilkan aroma busuk. Tak ayal banyak orang juga menyebutnya sebagai bunga bangkai. Sebetulnya bau busuk yang dihasilkan memiliki maksud yang mana mengundang hewan seperti lalat untuk membantu pembuahan. 

    3. Bukan tumbuhan sejati

    Raflesia Arnoldi merupakan bukan tumbuhan sejati. Dikatakan demikian mengingat tidak adanya bagian lain selain bunga yang berukuran besar. Anda hanya akan melihat bagian bunga tanpa adanya akar, batang ataupun daun. Fakta itu pula yang membuatnya tidak mampu menghasilkan makanan sendiri dan bergantung dari sumber makanan lain dari tumbuhan inang. 

    4. Tanaman endoparasit

    Ciri-ciri tanaman padma raksasa ini masih berkaitan dengan poin sebelumnya yang mana tidak mampu menghasilkan makanan sendiri. Jadi dalam pemenuhan tumbuh kembang, raflesia menyerap semua nutrisi tanaman sekitar sehingga tumbuh kembang tanaman itu pun rusak hingga mati. 

    Baca juga: Ciri Ciri Bunga Raflesia

    5. Beda jenis kelamin dari tiap bunga

    Ciri khas ini terbilang menarik dan berbeda dari tanaman pada umumnya. Sebab padma raksasa masing-masing memiliki jenis kelamin yang berbeda. Maka dari itu proses penyerbukan begitu bergantung dengan bantuan lalat yang terundang dari bau busuk bunga. 

    Itulah ciri-ciri tanaman padma raksasa yang harus Anda tahu. Tumbuhan asli endemik Indonesia ini memang terbilang unik. Bahkan waktu pemekarannya pun butuh durasi yang lama hingga 9 bulan. Sedangkan masa mekar begitu singkat hanya selama 5 sampai 7 hari saja.

    Ciri Ciri Bunga Padma Raksasa – Limakilo
  • 10 Contoh Fauna Tipe Australis

    contoh fauna tipe australis

    Kawasan australis menjadi salah satu dari tiga wilayah sebaran fauna di Indonesia. Kawasan ini mencangkup kepulauan Maluku dan Papua yang memiliki beragam jenis spesies hewan. Adapun spesies yang terdapat di wilayah ini sebagian kecil merupakan hewan endemik yang tidak ditemui di wilayah lain baik Indonesia sendiri maupun luar negeri. 

    Berikut contoh-contoh fauna tipe australis yang tersebar di pulau Papua dan sekitarnya.

    Contoh hewan tipe australis dan ciri-cirinya

    1. Burung cendrawasih

    Burung cendrawasih merupakan ikon di wilayah Indonesia bagian timur. Daerah persebarannya meliputi pulau Papua dan sekitarnya hingga Australia bagian timur. Ciri khas yang dimiliki burung ini adalah bulu yang memanjang dari kepala, paruh, hingga sayapnya. Burung cendrawasih memiliki banyak variasi warna yang sangat menarik.

    2. Burung kasuari

    Ikon Papua selain burung cendrawasih yaitu burung kasuari. Karakteristik yang dimilikinya adalah burung berukuran besar dan tidak dapat terbang. Bagian kepalanya terdapat tanduk, selain itu kasuari juga memiliki dua buah kaki yang panjang dan sangat kuat serta kuku yang panjang.

    3. Burung kakabura

    Berbeda dari burung lain yang berada di wilayah australis, kakabura identik dengan suaranya yang unik serta hidup berkelompok. Tempat tinggalnya berada di sarang pohon dengan jenis makanannya berupa serangga, kadal, hingga ular.

    4. Wallaby

    Secara fisik dan perilaku dari hewan yang satu ini hampir serupa dengan kanguru. Walabi juga memiliki kantung di bagian depannya dan dapat digunakan sebagai tempat tinggal bagi individu baru. Umumnya Walabi hidup di hutan yang relatif kecil.

    5. Kangguru

    Hewan mamalia paling familiar di daratan australis yaitu kanguru. Hewan ini memiliki kantung di bagian perut depan sebagai ciri khasnya. Kanguru memiliki ciri-ciri hewan yang berjalan dengan cara melompat, kaki belakang berukuran besar dan panjang serta pendek untuk kaki bagian depan. Kecepatan kanguru dalam melompat mampu mencapai 70 km/jam.

    6. Kalkun

    Selain kasuari, burung yang juga memiliki ukuran relatif besar adalah kalkun. Kalkun identik dengan sayapnya yang lebar dan mencapai 1.5 meter. Untuk kalkun jantan memiliki ukuran serta warna yang besar dan mencolok ketimbang kalkun betina.

    7. Landak Papua

    Seperi halnya landak pada umumnya, hewan ini memiliki duri yang tajam di sekujur tubuhnya. Tujuannya adalah untuk menghindari diri dari mangsa atau musuh. Landak merupakan hewan herbivora yang suka memakan daun, batang, serta kulit kayu. Secara fisik bentuk tubuh landak agak membulat dan dapat menggelinding.

    8. Bison

    Tak banyak ditemui hewan bison di sejumlah kawasan australis, namun hewan ini tetap ada meskipun jumlahnya terbatas. Bison adalah hewan mamalia yang berukuran cukup besar. Pada bagian kepalanya terdapat tanduk yang menandakan kegagahan hewan mirip sapi ini.

    9. Koala

    Koala hidup di beberapa wilayah perhutanan tertentu di kawasan australis. Karena keberlangsungan hidupnya di area pepohonan, koala mengkonsumsi dedaunan sebagai makanannya. Koala dapat hidup di cabang batang pohon selama berhari-hari. Malam hari adalah waktu bagi hewan ini untuk makan serta istirahat di siang hari.

    10. Kuskus

    Kuskus adalah hewan mamalia berkantung yang ukurannya tidak lebih besar daripada hewan berkantung lainnya. Ciri khasnya adalah bentuk kepala bulat dengan daun telinga yang teramat kecil. Ciri lainnya yaitu berbulu lebat di seluruh tubuhnya serta memiliki ekor yang panjang dan kuat.

    Demikianlah 10 contoh hewan tipe australis beserta ciri-ciri yang dimilikinya. Semua hewan tersebut tersebar di beberapa wilayah yang berbeda. Namun tidak menutup kemungkinan beberapa diantaranya dapat ditemui di luar kawasan australis.

    Contoh Fauna Tipe Australis – Limakilo
  • 9 Ciri Ciri Fauna Tipe Australis

    Ciri Ciri Fauna Tipe Australis

    Perbedaan karakteristik masing-masing fauna di wilayah Indonesia sangat beragam, termasuk kawasan australis yang dikenal menyimpan beragam jenis spesies langka. Umumnya, fauna di wilayah Indonesia bagian timur atau australis terdapat ciri khas yang membedakan karakteristik fauna dengan wilayah lainnya. Adapun ciri khas fauna australis dapat digambarkan melalui ciri-ciri di bawah ini.

    Ciri-ciri fauna tipe australis beserta jenis-jenisnya

    Sama seperti ciri-ciri flora dimana kawasan australis akan sangat berbeda dengan kawasan peralihan dan asiatis yang berada di wilayah barat Indonesia. Perbedaan ini dilatarbelakangi oleh kondisi ekosistem serta letak geografisnya. Sehingga menghasilkan fauna dengan ciri-ciri sebagai berikut.

    Hewan mamalia berukuran kecil

    Secara umum, populasi hewan mamalia di kawasan australis didominasi oleh hewan dengan ukuran tubuh yang relatif kecil. Hal ini bisa dibuktikan apabila dilakukan perbandingan antara hewan menyusui dari australis dengan asiatis. Meskipun beberapa di antaranya memiliki ukuran besar, namun keberadaannya tidak sebanyak di luar kawasan australis.

    Beberapa memiliki kantung di tubuhnya

    Keunikan spesies hewan yang hanya terdapat di kawasan australis adalah memiliki kantung di tubuhnya. Kantung ini memiliki fungsi tersendiri yang identik dengan perilaku hewan tertentu, salah satunya kanguru. Adapun letak kantung ada yang terdapat di bagian depan tubuh dan ada pula yang terletak di bagian belakang.

    Warna dan motif burung sangat mencolok

    Kawasan australis terkenal akan keberadaan burungnya yang memiliki keindahan warna serta motif bulu mencolok. Walaupun suaranya tidak lebih merdu dari burung-burung di kawasan asiatis, namun burung australis memiliki nilai lebih dengan kemampuannya dalam berkicau.

    Sebagian hewan memiliki tanduk di kepalanya

    Tidak sedikit hewan-hewan di kawasan australis yang memiliki tanduk di kepalanya. Hal ini menjadi ciri khas tersendiri yang identik di beberapa hewan tipe australis. Salah satu hewan endemik yang memiliki tanduk adalah babi rusa. Seperti namanya, hewan ini merupakan bentuk perawakan dari babi dan rusa, sehingga bentuk fisiknya tidak jauh dari bentuk kedua hewan tersebut.

    Populasi ikan air tawar sangat terbatas

    Meskipun memiliki cangkupan wilayah air tawar yang luas, namun fauna australis sangat sukar ditemui ragam ikan yang hidup di wilayah tersebut. Karena itu ketersediaan ikan air tawar sangat terbatas dan populasinya jauh lebih sedikit daripada wilayah asiatis di wilayah barat. Meskipun begitu, kawasan australis menyimpan beberapa ikan endemik yang menjadi kelebihan dari wilayah ini. Adapun salah satunya yaitu ikan rainbow.

    Ciri-ciri fauna di wilayah australis merupakan karakteristik yang sesuai dengan kondisi biogeografi zona australasia. Mulai dari jenis, keberlangsungan hidup, populasi, hingga karakteristik faunanya bahkan tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Hal ini membuat persebaran fauna cenderung sama antara wilayah satu dengan lainnya.

    Spesies fauna yang hidup di kawasan australis terdiri dari beberapa jenis. Penentuan klasifikasi fauna tersebut didasarkan pada kriteria dari kelompok spesies tertentu sesuai ciri-cirinya. Adapun 4 di antara jenis-jenis fauna australis sebagai berikut.

    1. Jenis mamalia yang terdiri dari kanguru, walabi, kuskus, beruang, dan landak irian.
    2. Jenis reptilia yang terdiri dari buaya, biawak, kadal, kura-kura, moncong babi, dan ular.
    3. Jenis burung yang terdiri dari cendrawasih, kasuari, nuri, kakaktua, dan namudur.
    4. Jenis ikan yang terdiri dari hiu, rainbow, dan lainnya.

    Demikian ringkasan singkat mengenai ciri-ciri fauna australis beserta jenis-jenisnya. Karena memiliki kesamaan di berbagai sisi, karakteristik fauna di kawasan australis juga bisa digambarkan melalui ciri-ciri fauna australasia secara umum.

    Ciri Ciri Fauna Tipe Australis – Limakilo
  • 15 Ciri Ciri Fauna di Indonesia Bagian Timur, Tengah, dan Barat

    Ciri Ciri Fauna di Indonesia Bagian Timur, Tengah, dan Barat

    Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan spesies faunanya. Hal ini disebabkan letak biogeografi yang mencangkup dua zona sekaligus, yaitu zona oriental dan austalasia. Dengan tambahan wilayah peralihan sebagai zona penghubung dari kedua zona biogeografi tersebut, tak heran spesies hewan yang ada di Indonesia sangat beragam. 

    Berikut ciri-ciri fauna Indonesia di wilayah timur, tengah dan barat.

    Ciri-ciri fauna Indonesia bagian timur (australis)

    Wilayah Indonesia bagian timur sering dikaitkan dengan zona australis apabila dilihat dari sudut pandang faunanya. Hal ini dikarenakan kedua wilayah tersebut memiliki kesamaan fauna yang cukup signifikan. Secara geografis letak wilayah timur Indonesia terbentang dari garis Webber hingga batas negara dengan Papua Nugini. Sedangkan wilayah keseluruhannya masuk dalam kawasan biogeografi australasia.

    Spesies fauna yang terdapat di wilayah ini berbeda dari wilayah Indonesia lainnya. Hewan-hewan yang hidup meliputi ragam spesies burung seperti cendrawasih, kasuari, nuri, dan kakaktua. Selain burung ada pula kanguru, babi duri moncong, serta masih banyak hewan lainnya.

    Adapun ciri-cirinya sendiri sebagai berikut.

    1. Binatang sejenis mamalia relatif berukuran lebih kecil
    2. Banyak ditemui jenis-jenis hewan yang berkantung
    3. Spesies burung yang ada kaya akan warna-warni pada motif fisiknya
    4. Populasi kera sangat minim dan sukar ditemui di sejumlah wilayah
    5. Tidak memiliki banyak spesies ikan air tawar
    6. Ikan laut didominasi oleh karakteristik bulat memanjang

    Ciri-ciri fauna Indonesia bagian tengah (peralihan)

    Sebutan lain untuk wilayah Indonesia bagian tengah yaitu zona peralihan karena merupakan kawasan yang terletak di antara australis dan asiatis. Persebaran fauna di Indonesia bagian tengah terbentang dari garis Webber dan garis Wallace. Karena tidak memiliki kecenderungan yang relatif sama baik dengan Indonesia bagian barat maupun timur, umumnya fauna yang terdapat di wilayah ini bersifat endemis.

    Tidak semua spesies hewan yang terdapat di sini merupakan hewan asli zona peralihan. Sebab beberapa hewan ada yang berasal dari zona australis maupun asiatis khususnya di wilayah perbatasan. Adapun beberapa hewan yang tersebar di wilayah ini antara lain komodo, anoa, babi rusa, burung maleo, dan masih banyak lainnya.

    Ciri-ciri wilayah peralihan dapat digambarkan sebagai berikut.

    • Hampir sebagian besar didominasi oleh hewan endemik yang tidak terdapat di wilayah Indonesia lain maupun dunia
    • Sebagian besar faunanya mirip dengan spesies hewan australis dan asiatis
    • Menyimpan berbagai macam fauna langka yang hampir punah
    • Karakteristik fauna yang ada tergolong dalam sisa hewan-hewan purba

    Ciri-ciri fauna Indonesia bagian barat (asiatis)

    Wilayah yang termasuk Indonesia bagian barat memiliki cangkupan yang lebih luas dari wilayah timur dan tengah. Kawasannya terbatas oleh garis wallace sampai ke arah barat hingga Aceh. Dilihat berdasarkan biogeografi, wilayah Indonesia bagian barat termasuk dalam zona asiatis atau oriental. Sehingga fauna dalam kawasan ini memiliki jenis dan karakter yang sama dengan fauna Asia pada umumnya.

    Spesies hewan yang tersebar di Indonesia bagian barat beberapa di antaranya adalah badak bercula satu, banteng, orang utan, ragam monyet, tapir, musang, burung hantu, dan ratusan spesies ikan air tawar. Hewan-hewan ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

    Berikut ciri-ciri yang terdapat di wilayah asiatis.

    1. Mamalia berukuran besar seperti yang telah disebutkan contohnya di atas
    2. Spesies kera mudah ditemui di sejumlah daerah
    3. Terdapat berbagai jenis ikan tawar yang mudah hidup dan beradaptasi di wilayah persebarannya
    4. Banyak burung berukuran kecil namun memiliki suara yang merdu
    5. Karakteristik ikan berbentuk lebar yang berwarna menyerupai airnya

    Demikian ciri-ciri fauna di wilayah bagian timur, tengah, dan barat yang menggambarkan karakteristik hewan di Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat mengidentifikasi contoh-contoh hewan yang telah disebutkan di atas agar dapat membedakan hewan di masing-masing wilayah.

    Ciri Ciri Fauna di Indonesia – Limakilo
  • 10 Ciri Ciri Fauna Oriental

    Ciri Ciri Fauna Oriental

    Satu di antara enam pembagian zona fauna dunia adalah oriental. Yaitu suatu kawasan di wilayah tropis yang memiliki berbagai macam kelebihan dibanding beberapa zona lainnya. Kelebihan ini terletak pada karakteristik ekosistem yang terbentuk sehingga dapat menjadi rumah bagi ribuan spesies hewan tertentu. 

    Adapun ciri-ciri zona oriental secara umum dapat digambarkan sebagai berikut.

    Ciri-ciri fauna di zona Oriental

    Populasi fauna berada di daerah tropis

    Sebagaimana letak geografisnya, zona oriental adalah wilayah yang meliputi sebagian besar daratan India dengan mencangkup Asia Selatan dan Asia tenggara. Dengan begitu, semua spesies fauna yang berada di wilayah ini merupakan hewan-hewan tipe oriental. Beberapa spesies mungkin memiliki kesamaan dengan zona lain, khususnya wilayah-wilayah yang berbatasan dengan zona sekitarnya.

    Jenis fauna identik dengan hewan-hewan tropis

    Mengingat wilayah oriental sebagian besar masuk dalam wilayah tropis, tentu populasi hewan yang terdapat di dalamnya merupakan fauna ciri khas dari lingkungan tropis itu sendiri. Adapun karakteristik yang dominan terhadap fauna tipe oriental adalah hewan yang tumbuh di daerah hijau yang kaya akan tumbuhan. Hampir sebagian besar spesies hidup di daerah hutan tropis.

    Identik dengan fisik tubuh yang berbulu lebat

    Sebagian besar fauna daerah oriental merupakan hewan yang diselimuti bulu pada sekujur tubuhnya. Adapun sebagian di antaranya identik dengan bulu yang lebat. Meskipun juga ditemukan untuk fauna tipe zona lainnya, namun zona oriental memiliki jumlah hewan berbulu tebal yang lebih banyak.

    Memiliki bentuk tubuh yang bervariasi dan unik

    Fauna di zona oriental terdiri dari berbagai jenis hewan dengan karakteristiknya masing-masing. Hewan di wilayah ini juga terkenal akan bentuk fisiknya yang sangat unik serta bervariatif. Bukan hanya bentuk fisiknya, namun perilaku dan cara generasi yang unik juga dimiliki oleh beberapa spesies hewan di zona oriental.

    Spesies burung kaya akan kicauan yang merdu

    Secara keseluruhan burung di zona oriental, kebanyakan didominasi boleh burung-burung yang memiliki ragam kicauan yang merdu. Suara yang dihasilkan oleh masing-masing burung sangat unik dan jarang dimiliki oleh burung-burung di wilayah lainnya. Bahkan tidak sedikit diantaranya yang memiliki lebih dari satu jenis suara untuk satu burung.

    Banyak hewan yang tergolong dalam spesies kera

    Keunikan fauna zona oriental yaitu memiliki spesies kera yang jumlahnya tidak sedikit. Spesies ini menjadi kelebihan tersendiri dari zona oriental karena tidak semua zona fauna secara keseluruhan memiliki spesies kera. Habitat spesies kera biasanya berada di lingkungan hutan atau area yang terdapat pohon-pohon tinggi.

    Banyak hewan yang tergolong dalam spesies kucing

    Tidak hanya kera, zona oriental merupakan rumah dari beragam spesies kucing kecil hingga besar. Mulai dari kucing yang berukuran kecil atau sering dipelihara oleh penduduk hingga kucing besar berupa macan tutul bisa ditemui dengan mudah di zona oriental. Adapun masing-masing jenis kucing tersebar sesuai habitat yang memadai untuk keberlangsungan hidupnya di lingkungan zona oriental.

    Ikan air tawar dapat hidup di berbagai daerah

    Beberapa zona pembagian fauna dunia memiliki kelebihan dalam hal keberadaan ikan air tawar yang sangat mudah hidup serta melakukan regenarasi. Salah satu dari kawasan tersebut yaitu zona oriental, di mana spesies ikan air tawar terdiri dari berbagai macam serta tingkat persebarannya hampir merata ke seluruh wilayah.

    Beberapa hewan endemik menjadi ikon zona oriental

    Masing-masing zona fauna dunia memiliki hewan endemik tersendiri, tak terkecuali zona oriental dengan beberapa jenis hewan endemik yang bahkan menjadi ikon di suatu wilayah tertentu. Sebagai contoh, adanya badak bercula satu menjadi satu-satunya hewan endemik dunia yang ada di zona oriental.

    Produktivitas perkembangbiakan relatif tinggi

    Melihat ekosistem yang terbentuk di wilayah zona oriental, tentu akan sangat mendukung bagi perkembangbiakan berbagai macam spesies hewan. Fauna yang terdapat di wilayah ini dapat melakukan generasi secara produktif karena berada di wilayah tropis yang memiliki karakteristik lingkungan paling mendukung daripada wilayah lainnya.

    Itulah sedikitnya 10 ciri-ciri fauna oriental secara umum. Adapun masing-masing pembagian di zona oriental sendiri cenderung memiliki karakteristik yang berbeda antara wilayah satu dengan lainnya. Sehingga menyebabkan persebaran spesies hewan juga berbeda.

    Ciri Ciri Fauna Oriental – Limakilo
  • Ciri Ciri Fauna Tipe Asiatis

    Ciri Ciri Fauna Tipe Asiatis

    Sebagai negara di wilayah tropis yang menyimpan ribuan spesies fauna dunia, Indonesia membagi kawasannya menjadi 3 bagian sesuai dengan karakteristik lingkungan beserta persebaran faunanya. Ketiga kawasan tersebut meliputi wilayah asiatis untuk Indonesia bagian barat, wilayah peralihan untuk Indonesia bagian tengah, serta wilayah australis untuk Indonesia bagian timur.

    Salah satu wilayah yang cukup menonjol dalam hal persebaran faunanya yaitu itu wilayah Indonesia bagian barat. Adapun berikut ini ciri-ciri fauna asiatis berdasarkan karakteristik hewan yang hidup di dalamnya.

    Ciri-ciri fauna di wilayah asiatis

    Jumlah spesies ikan air tawar sangat melimpah

    Dibanding wilayah peralihan maupun australis, persentase jumlah populasi ikan air tawar di Asiatis lebih tinggi. Bahkan hampir menyebar ke seluruh wilayah asiatis yang meliputi perairan daratan Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Populasi hewan tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu ikan tawar untuk konsumsi dan ikan tawar untuk hias.

    Ciri-ciri fauna tipe asiatis yang pertama ini merupakan kelebihan yang dimiliki oleh wilayah Indonesia bagian barat. ada beberapa faktor yang menyebabkan wilayah ini cocok untuk budidaya ikan air tawar. Faktor tersebut meliputi kondisi suhu yang stabil, kadar garam sangat rendah, minimnya pengaruh penetrasi cahaya, banyak organisme serta tumbuhan yang dapat mendukung kehidupan ikan air tawar.

    Beberapa ikan air tawar di wilayah asiatis contohnya seperti ikan gabus, ikan arwana, ikan buntal, ikan belida, ikan tombro, ikan mujair, dan lain sebagainya.

     

    Hewan mamalia atau menyusui berukuran besar

    Sama halnya populasi fauna di daratan zona oriental, sebagian besar hewan menyusui atau mamalia di wilayah asiatis berukuran lebih besar dari wilayah lain seperti Indonesia bagian timur. Penyebab kesamaan tersebut adalah karena wilayah asiatis merupakan bagian yang masuk dalam benua zona oriental sebelum berpisah. Sehingga persebaran fauna di wilayah ini tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

    Adapun hampir di seluruh wilayah persebarannya hewan mamalia berukuran besar bisa ditemui. Hewan-hewan tersebut meliputi gajah, badak bercula satu, kijang, orang utan, beruang madu, dan beberapa jenis lainnya.

     

    Beragam jenis burung memiliki suara yang lebih menarik daripada warnanya

    Persebaran burung di wilayah asiatis memang sangat beragam, namun motif yang dihasilkan dari warna tubuhnya tidak lebih banyak dari ragam tersebut. Hal ini disebabkan burung tidak memiliki pengatur konsentrasi warna bulu yang memadai. Sehingga pengklasifikasian terhadap burung di wilayah asiatis dilihat berdasarkan jenis dengan suara sebagai bahan penilaiannya.

    Bagi burung yang memiliki suara merdu atau intensitas kicauan lebih banyak, maka akan menjadi nilai lebih meskipun motif bulunya tidak menarik.

    Terdapat banyak spesies kera dan kucing di sejumlah wilayah

    Ciri-ciri fauna asiatis yang paling identik adalah keberadaan spesies kera dan kucing di sejumlah kawasan Indonesia bagian barat. Hal ini menjadi keunikan tersendiri mengingat wilayah peralihan maupun australis tidak ditemui spesies tersebut. Baik hewan kera maupun kucing keduanya memiliki beragam jenis yang tersebar berdasarkan habitatnya.

    Populasi spesies kera di kawasan asiatis lebih didominasi oleh kera yang berukuran besar serta memiliki ekor panjang. Beberapa di antaranya yaitu orang utan, gorilla, bonobos, hingga simpanse. Adapun spesies kucing terbagi menjadi 3 dengan pembagian meliputi:

    • Kucing kecil: kucing hutan dan kucing merah
    • Kucing sedang: kucing dahan dan kucing batu
    • Kucing besar: harimau dan macan tutul

     

    Sebagian kecil di antara hewan asiatis merupakan fauna endemik

    Wilayah asiatis merupakan habitat bagi para fauna endemik baik yang masih hidup maupun yang telah punah. Seperti namanya, hewan yang dimaksud merupakan spesies yang hanya ditemui di wilayah asiatis sebagai habitatnya, serta tidak ditemui di wilayah lain baik di Indonesia bagian timur dan tengah maupun mancanegara. Meskipun dilakukan generasi buatan dan sebarkan ke wilayah lain, namun belum tentu mampu tumbuh dan berkembang sebaik di wilayah asiatis.

    Sebaran hewan endemik di wilayah asiatis meliputi badak bercula satu, burung merak, orang utan, dan jalak bali. Masing-masing hewan tersebut berada di wilayah yang berbeda sesuai habitat yang cocok untuk keberlangsungan hidupnya.

    Kelima ciri-ciri fauna tipe asiatis di atas menggambarkan karakteristik hewan di wilayah Indonesia bagian barat. Adapun ciri-ciri tersebut sekaligus dapat digunakan untuk membandingkan antara fauna di wilayah asiatis dengan fauna yang terdapat di wilayah lainnya.

    Sumber: https://tasseminar.oscas.co.id/