7 Daerah Penghasil Lada Terbesar di Indonesia

Dilansir dari FAO atau Food Agriculture Organization, Indonesia termasuk salah satu dari berbagai negara produsen lada yang ada di dunia. Bahkan, Indonesia masuk di peringkat dua di dunia sebagai negara pengekspor lada yang terbesar setelah Vietnam.

Dari data BPS atau Badan Pusat Statistik di tahun 2020, hasil produksi dari beberapa daerah penghasil lada di Indonesia mencapai 89,9 ribu ton.

Daerah Penghasil Lada yang Ada di Indonesia

1. Lampung

Lampung merupakan daerah yang menjadi produsen lada di Indonesia dengan kualitas baik dan hasil produksinya tinggi. Jenis lada yang paling terkenal dan paling banyak diproduksi di Lampung adalah lada hitam sehingga daerah ini mendapatkan julukan sebagai ‘Lampung Black Pepper’.  Produksi lada di Lampung kerap mengalami naik turun dari tahun ke tahun.

Hal ini terbukti dari data BPS bahwa hasil produksi lada adalah 14.860 ton di tahun 2015. Kemudian di tahun 2016 jumlah produksi lada meningkat menjadi 15.128 ton. Namun di tahun 2017 produksi lada turun menjadi 13.771 ton dan meningkat lagi di tahun 2018 menjadi 14.450 ton. Di tahun 2019 turun lagi 14 ton dan meningkat lagi menjadi 14.415 ton di tahun 2020.

2. Bangka Belitung

Berbeda dengan Lampung yang lebih banyak memproduksi jenis lada hitam, Bangka Belitung lebih banyak memproduksi jenis lada putih. Bahkan, lada putih yang terkenal dengan nama muntok khas daerah ini sudah mendapatkan IG atau Indikasi Geografis. Uniknya, cita rasa rempah dari lada putih muntok memiliki tingkat kepedasan tinggi sebesar 5-7 persen.

Bangka Belitung menjadi daerah yang menghasilkan lada putih tertinggi tingkat dunia sejak tahun 2014. Bahkan, daerah ini memegang kontrol pasar lada 37-40 persen secara global. Di Indonesia pun, Bangka Belitung menyumbang sekitar 50% hasil produksi lada. Data dari BPS tahun 2020 menyatakan bahwa hasil produksi lada di daerah ini menyentuh angka 33.810 ton.

3. Jambi

Di wilayah Sumatera, khususnya Jambi, lada menjadi komoditas perdagangan paling unggul. Pada jaman dulu, lada tidak hanya sebagai penambah cita rasa dalam masakan maupun perasa makanan saja, namun juga menunjukkan tingkatan status sosial para pemiliknya. Di era awal, ada dua jalur utama yang menjadi jaringan pelayaran dan perdagangan lada di Jambi.

Jalur pertama adalah jaringan pedalaman atau hulu yang terletak di sungai Batanghari bagian hulu. Kemudian jalur kedua adalah dari hulu sungai Batanghari menuju ke Muara Tebo. Setelah itu melalui Kuala Tungkal dan Indragiri dibawa menuju ke Selat Malaka. Petani lada di Jambi dibagi menjadi empat, petani Belanda, China, Portugis, dan Minangkabau.

4. Aceh

Masih di wilayah Sumatera, daerah Aceh juga terkenal sebagai daerah penghasil lada yang hasil produksinya diperdagangkan ke mancanegara. Bahkan, Aceh pernah dinobatkan sebagai pusat perdagangan hasil produksi lada paling besar di dunia di abad ke-17. Lada pertama kalinya dibawa ke Aceh pada tahun 1793 oleh Kapten Carnes dari Massachusetts, Amerika.

Wilayah Massachusetts itulah yang dulu paling banyak mengambil produksi lada dari Aceh. Hasil panen produksi lada yang berasal dari Aceh dibawa oleh kapal-kapal yang berlabuh di Aceh dan menjualnya di seluruh wilayah Amerika. Sebanyak kurang lebih 700 persen hasil produksi lada dari Aceh yang pada waktu itu dibawa ke Amerika dan mendapatkan laba besar.

5. Jawa Timur

Jawa Timur juga merupakan daerah yang menghasilkan lada, Probolinggo adalah salah satunya. Lahan pertanian di Probolinggo sangat potensial untuk ditanami lada karena komoditas tersebut memiliki nilai jual yang tinggi dan menguntungkan. Lada tumbuh dengan subur di Kecamatan Krucil, salah satu wilayah yang ada di Probolinggo.

Tanaman lada mampu hidup di daerah yang mempunyai curah hujan sebesar 3.000-5.000 mm per tahun dengan ketinggian minimal 300 meter dari atas permukaan laut. Produksi lada di Probolinggo bisa diperoleh dari luas lahan 3 hektar setiap tahunnya. Di tahun 2020, jumlah produksi lada di Jawa Timur mencapai angka 3.825 ton.

6. Sumatera Selatan

Di Sumatera Selatan, ada beberapa wilayah yang menghasilkan lada seperti Muara Enim, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Kota Pagar Alam, dan Kabupaten Lahat. Luas lahan yang digunakan untuk mengembangkan lada di beberapa wilayah tersebut adalah sekitar 12.192,75 hektar dengan hasil produksinya 594kg per hektar.

7. Bengkulu

Bengkulu termasuk salah satu daerah penghasil lada yang mampu menghasilkan produksi lada berkualitas baik dengan nilai jual yang tinggi. Lada diproduksi di beberapa wilayah Bengkulu seperti Kabupaten Kaur dengan luas lahan 1.259 hektar, Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah dengan luas lahan 133 hektar. Di tahun 2020, sebanyak 1.887 ton lada diproduksi di Bengkulu.

Temukan lebih banyak konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik lain di Lima Kilo

Tinggalkan komentar