7 Daerah Penghasil Tambang Terbesar di Indonesia

Emas termasuk salah satu hasil bumi dari kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia. Sumber daya alam berupa mineral logam ini banyak dilirik oleh negara lain di seluruh dunia.

Ada beberapa daerah penghasil tambang emas yang menjadi pusat penambangan paling besar di Indonesia.

Emas sendiri dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan seperti untuk bahan penyepuh, perhiasan, dan lain-lain.

Daerah Mana Sajakah yang Termasuk Daerah Penghasil Emas?

1. Gosowong, Halmahera, Sulawesi Utara

Tambang emas yang terdapat di daerah Gosowong dikelola oleh dua perusahaan BUMN yakni PT Aneka Tambang dan PT Indotan Halmahera Bangkit. PT Aneka Tambang sudah ada sejak 20 tahun lalu dan menjalin kerjasama dengan perusahaan bernama Newcrest. PT Nusa Halmahera Minerals adalah perusahaan yang mengoperasikan tambang emas di daerah ini.

Metode penambangan emas yang dilakukan di daerah Gosowong adalah metode pertambangan underground atau bawah tanah. Jumlah cadangan emas yang dimiliki Gosowong adalah kurang lebih 9 ton dengan hasil tambang bijih emas sejumlah sekitar 20 juta ons. Luas area konsesi yang dijadikan tambang emas di Gosowong yakni sekitar 29 ribu hektar.

2. Martabe, Batang Toru, Sumatera Utara

Di kawasan Sumatera Utara tepatnya di daerah Martabe, Batang Toru terdapat tambang emas murni dimana PT Agincourt Resources sebagai pemiliknya. Kegiatan penambangan telah dimulai tahun 2008 yang lalu dengan profit yang semakin meningkat setiap tahunnya. Di akhir tahun 2020, jumlah cadangan emas yang ada di tambang emas Martabe mencapai 135 ton.

Luas lahan yang digunakan untuk tambang emas kurang lebih 130 ribu hektar. Cadangan emas di daerah ini mempunyai tingkat endapan sulfidasi yang tinggi. Metode yang digunakan untuk proses mengolah emas adalah metode CIL atau Carbon-in-Leach dengan tingkat proses recovery tinggi. Tambang emas ini mampu memproduksi sekitar 10 ton emas setiap tahunnya.

3. Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur

Tambang emas yang berada di Banyuwangi ini dikenal dengan sebutan Tumpang Pitu atau Penambangan Tujuh Bukit. Tumpang Pitu dikelola sejak tahun 2016 oleh perusahaan bernama PT Bumi Suksesindo atau PT BSI yang merupakan anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk. Luas lahan penambangan Tujuh Bukit kurang lebih 12 ribu hektar.

Di akhir tahun 2020, cadangan emas dengan kandungan sulfidasi tinggi di lokasi ini adalah sekitar 22 ton. Sementara itu cadangan mineral yang terdapat di lokasi penambangan ini adalah sekitar 1,9 miliar ton dengan jumlah mineral emasnya sebanyak 28 juta ons. Di awal tahun 2021, Penambangan Tujuh Bukit mampu memproduksi emas sebanyak 1,7 ton.

4. Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

Kegiatan penambangan emas di daerah Sumbawa tepatnya di Batu Hijau telah dilakukan sejak tahun 2000. Bahkan, kegiatan disana termasuk kegiatan penambangan paling lama di Indonesia. Potensi emas di daerah Sumbawa sangat besar, sejumlah 2,77 juta ton tembaga dengan kandungan 0,69 gram emas mentah berhasil ditemukan disana.

Saat ini tambang emas ini masih dikelola oleh pihak asing. Daerah penghasil tambang emas ini akan dialihkan ke pihak Indonesia sepenuhnya di tahun 2025. Awalnya tambang emas dikelola oleh PT. Newmont Nusa Tenggara, namun kini telah berganti nama menjadi Amman Mineral. Kini Amman Mineral sedang proses melakukan tahap terakhir penambangan disana.

5. Grasberg, Papua

Di wilayah Gasberg, Papua tepatnya di puncak Gunung Jaya Wijaya terdapat tambang emas berskala besar dimana setiap tahunnya jumlah produksi emasnya mencapai 3 juta konsentrat. Konsentrat merupakan pasir olahan dari batuan tambang atau ore yang mengandung perak, tembaga, atau emas.

Pengelolaan tambang emas Grasberg dipegang oleh perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat, Freeport Mcmoran. Jumlah cadangan emas di pertambangan ini mencapai 54,8 ons. Di tahun 2018, jumlah produksi konsentrat adalah kurang lebih 6.065 ton per hari yang terdiri dari 60,37 gram perak, 39,34 gram emas, dan 26,5% tembaga.

6. Toka Tidung, Sulawesi Utara

Selain Gosowong, ada juga tambang emas Toka Tidung di Sulawesi Utara. Tambang emas ini adalah milik PT Archi Indonesia Tbk yang telah beroperasi sejak tahun 2009 yang lalu. Luas area konsesi tambang emas Toka Tidung kurang lebih 40 ribu hektar dengan jumlah cadangan emasnya sekitar 122 ton pada akhir tahun 2020 dan 2,6 ton emas di awal tahun 2021.

7. Pongkor, Jawa Barat

Pongkor yang berada di wilayah Jawa Barat merupakan daerah penghasil tambang emas murni dimana kegiatan penambangannya dimulai dari tahun 1994. PT Antam Tambang Tbk adalah perusahaan yang mengelola tambang emas ini. Di tahun 2021 kontrak penambangan di daerah ini akan habis sehingga menargetkan produksi 2 ton emas dalam satu tahun.

Temukan lebih banyak konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik lain di Lima Kilo

Tinggalkan komentar