8 Daerah Penghasil Batu Kalimaya Terbesar Di Indonesia

Batu kalimaya atau dalam skala global dikenal sebagai batu opal merupakan material silika amorf yang terhidrasi. Umumnya tersedia dalam aneka warna seperti biru, abu-abu, jingga, putih, merah, cokelat, hingga hitam, serta tampilannya tampak seolah memancarkan kilau cahaya.

Saat ini, memang sebanyak 97% opal di dunia diproduksi di Australia. Namun, Indonesia sendiri ternyata memiliki sejumlah daerah penghasil batu kalimaya dan batu mulia lainnya.

Daerah Penghasil Batu Kalimaya dan Permata Lainnya di Indonesia

1. Kebumen

Kebumen di Jawa Tengah terkenal akan batu akiknya yang bernama badar besi berkat adanya kekuatan magnetik. Saat Anda mendekatkan batu badar besi pada sebuah besi, maka keduanya akan saling tarik-menarik.

Badar besi dari segi penampilan tidak terlalu memukau, warnanya hitam pekat dengan sedikit kilau sehingga tampak mengkilap. Itulah mengapa popularitasnya datang dari keunikan strukturnya, bukan karena aspek keindahan.

Namun tidak hanya itu, Kebumen juga menjadi lokasi keberadaan beberapa batu opal varian lain. Oleh karenanya, bagi Anda yang senang mengoleksi batu permata, sangat disarankan berkunjung ke sini atau secara spesifik di Bukit Bulu Beras.

2. Wonogiri

Batu akik opal unik lainnya datang dari Womogiri di Jawa Tengah, permata ini hadir dengan mozaik merah yang berkilau seperti pancaran api. Tidak heran, penyebutannya terkenal dengan nama barjad api.

Namun selain warna merah, batu opal asal Wonogiri memiliki varian lain seperti biru, hijau, jernih, magenta, abi-abu, cokelat, hingga kuning. Namun memang, batu opal hitam dan merah menjadi jenis yang paling langka dan sulit ditemukan di penambangan.

Hal itu juga menjadi landasan Bupati Wonogiri beberapa tahun silam begitu gencar mengkampanyekan barjad api. Apalagi, jauh sebelum batu akik mencuat, barjad api justru dikenal sebagai batu mulia asal Pacitan.

3. Lebak

Daerah penghasil batu kalimaya paling terkenal di Indonesia berlokasi di Kabupaten Lebak, Banten. Bahkan, penamaan kalimaya sendiri kabarnya terinspirasi dari tempat pertama kali ditemukannya batu mulia jenis opal di kawasan Kali Maja, Kecamatan Maja.

Keunikan opal sebenarnya terletak pada keberadaan sifat optik, di mana Anda dapat menyaksikan pancaran warna yang menyebar sekaligus saat melihat batu ini. Tidak heran, ada yang memberi julukan opal sebagai ratunya permata atau Queen of Gems.

Di Kabupaten Lebak sendiri, setidaknya ada empat lokasi yang menjadi produsen penghasil opal, yakni Kecamatan Curugbitung, Sajira, Maja, dan Cimarga. Sampai saat ini, pemerintah pun terus menggencarkan penggalian batu opal untuk mengetahui keragaman warnanya yang luar biasa.

Beberapa jenis kalimaya yang bisa Anda temukan di Kabupaten Lebak antara lain kristal, susu, hitam, bunglon, dan teh. Semuanya mempunyai keindahan tersendiri yang sukses memikat para kolektor batu permata.

4. Purbalingga

Purbalingga memang terkenal sebagai pusatnya pengrajin batu akik di Indonesia. Paling tidak, Anda bisa menemukan sebaran kerajinan batu akik di tiga tempat berbeda, yaitu Kecamatan Bukateja dan Bobotsari, serta Desa Bancar.

Namun, di antara semua varian yang ada, batu klawing merupakan primadonanya. Itu karena batu klawing memiliki kekayaan corak, motif, dan warna, di mana semuanya tampak memukau. Ketika batu ini diolah menjadi perhiasan seperti cincin, tarif per buahnya bisa mencapai Rp10 juta.

5. Garut

Garut di Jawa Barat juga menjadi daerah tujuan kolektor batu mulia dari berbagai penjuru. Nama Garut mulai dikenal berkat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 2015 silam, di mana Indonesia memberikan cindera mata berupa liontin berbahan dasar batu pancawarna.

Sesuai namanya, batu pancawarna mempunyai lima warna sekaligus yang dapat Anda lihat secara bersamaan. Biasanya, pada setiap batu ini terdapat lima warna yang mendominasi yaitu hitam, merah, putih, hijau, serta kuning.

6. Sukabumi

Sukabumi, Jawa Barat dikenal dengan batu opalnya yang berwarna biru, bahkan laku terjual hingga ke pasar internasional. Misalnya saja Rusia, negara ini membeli batu blue opal mizone karena kualitasnya tinggi serta corak warnanya memukau.

Tentu, batu opal dari kawasan ini juga dikirimkan ke berbagai wilayah di Indonesia, seperti Aceh, Sumatra Barat, Sulawesi, Bengkulu, dan lain sebagainya. Jumlah setiap pengiriman diperkirakan rata-rata mencapai 200 kg sampai 300 kg berbentuk bongkahan kasar.

7. Pacitan

Meski Pacitan bukan penghasil opal, tetapi daerah ini memiliki batu mulia tak kalah berkualitas dari jenis kalsedon. Aneka varian warna yang dapat Anda temukan di sini antara lain abu-abu, hijau, kuning, cokelat muda dan tua, hingga kuning.

8. Solok Selatan

Solok Selatan populer dengan batu mulia bercorak hijau dengan motif polkadot tersebar di bagian permukaannya. Selain memiliki daerah penghasil batu kalimaya, Indonesia juga memiliki kekayaan batu alam dari jenis indocrase, yang namanya pernah melejit karena dijadikan hadiah oleh SBY kepada Barack Obama beberapa tahun silam.

Temukan lebih banyak konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik lain di Lima Kilo

Tinggalkan komentar