5 Daerah Penghasil Jahe Terbesar di Indonesia

Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang berkhasiat bagi tubuh. Khasiat jahe tak jauh berbeda dengan obat ibuprofen serta asam mefenamat.  Selain rempah-rempah, jahe juga merupakan tanaman herbal yang dapat mengatasi berbagai macam masalah kesehatan. Keistimewaan tanaman herbal ini dapat Anda rasakan dengan mengonsumsinya. Berikut beberapa daerah penghasil jahe di Indonesia.

Beberapa Daerah Penghasil Jahe terbanyak dan terbaik di Indonesia

1. Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Daerah penghasil jahe terbesar di Indonesia berasal dari Jawa Tengah. Dari data tahun 2018, sebanyak kurang lebih 676 ribu ton jahe yang dihasilkan di Indonesia, 57 ribu ton nya merupakan jahe yang berasal dari Jawa Tengah. Di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri adalah daerah penghasil jahe yang terbesar.

Data tahun 2017 memperlihatkan bahwa pada tahun 2017 Kabupaten Wonogiri menghasilkan sekitar 34 ribu ton. Sedangkan pada tahun 2018 penghasilan jahe menurun menjadi sekitar 31 ribu ton. Hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya lahan untuk menanam jahe.

2. Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

Jawa Timur juga memproduksi jahe yang cukup berkembang pesat. Salah satu faktornya adalah karena Jawa Timur adalah daerah tropis basah yang bersuhu rata-rata 20-35 ℃. Pada tahun 2018, Jawa Timur memproduksi jahe hingga 77.241 ton dengan peningkatan sebesar 18,68% dari tahun sebelumnya.

Kabupaten Situbondo menghasilkan jahe terbanyak pada tahun 2018 yaitu 46% dari total keseluruhan jumlah jahe yang dihasilkan dari berbagai kabupaten di Jawa Timur. Sebagian besar penduduk bertani jahe gajah dan mampu memproduksi ratusan ton di setiap bulannya hingga di ekspor ke luar negeri.

3. Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah yang menghasilkan produksi holtikultura terbesar di Jawa Barat dan merupakan salah satu daerah penghasil jahe di Indonesia. Jahe merah adalah salah satu holtikultura yang diproduksi di Kabupaten Bandung dan ditanam di beberapa wilayah seperti Cikancung, Arjasari, Ciwidey, dan Cimaung.

Produksi jahe dihasilkan dari para petani lokal dari beberapa wilayah tersebut. Dalam seminggu jumlah produksi jahe berkisar antara 25-50 ton dan diekspor ke luar negeri dengan harga Rp 20.000 per kg. Sementara harga lokalnya adalah Rp 15.000 per kg.

4. Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

Dengan kondisi tanah dan topografi yang ada di Cilacap, maka tanaman jahe terutama jahe merah dapat diproduksi dengan baik. Rata-rata hasil produksi jahe dari tahun 2014-2018 di Kabupaten Cilacap mencapai 472.403 tangkai jahe dengan luas penanaman jahe yaitu 213.720 meter persegi dan tersebar di 7 kecamatan.

Penanaman jahe di Kabupaten Cilacap banyak dilakukan di Kecamatan Nusawungu, Kroya dan sekitarnya dikarenakan terdapat industri jamu dalam skala rumah tangga maupun industri menengah di daerah tersebut.

5. Kabupaten Lebak, Banten

Produksi jahe merah di Kabupaten Lebak meningkat pada tahun 2018 disebabkan oleh semakin tingginya permintaan jahe merah. Dalam sepekan produksi jahe merah mencapai 7-10 ton. Petani jahe merah didominasi oleh petani Badui. Keuntungan yang diperoleh para petani cukup besar karena harga jahe per kg meningkat dari Rp 10.000 menjadi Rp 17.000.

Dengan meningkatnya permintaan jahe, maka pendapatan ekonomi para petani juga semakin besar. Petani Badui menggunakan sistem tumpang sari dalam mengembangkan jahe merah dengan bantuan tanaman padi huma. Wilayah di Banten yang merupakan daerah penghasil jahe di Indonesia yaitu wilayah Gunungkencana, Cirinten, Leuwidamar, hingga Muncang.

Baca juga konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik di lima kilo

Tinggalkan komentar